Want to see more topics?

12 January 2021

Hal-hal Seputar Perfeksionisme - 2 Menit Membaca Pikiran Orang by Bayu W. Ayogya


mistergaje.blogspot.com
   Halo guys! Akhirnya, setelah cukup lama tidak menulis di sini, saya kembali lagi dengan topik baru yang cukup menarik. Topik kali ini bersumber/dikutip dari sebuah buku berjudul "2 MENIT MEMBACA PIKIRAN" yang dikarang oleh Bayu W. Ayogya.

Title: 2 Menit MEMBACA PIKIRAN ORANG - Langsung Bisa

Main Author: Bayu W. Ayogya

Terbitan: Yogyakarta Psikopedia , 2014

Subjects: Psikologi

   Untuk selengkapnya, silahkan klik disini. Namun jika anda ingin membeli sendiri bukunya, silahkan cari di Toko-toko Online, karena buku ini cukup laris terjual di internet.

   2 MENIT MEMBACA PIKIRAN ORANG - Langsung Bisa adalah sebuah buku karangan Bayu W. Ayogya yang membahas tentang berbagai hal terkait psikologi, seperti misalnya tipe-tipe kepribadian, bahasan yang mempelajari bahasa tubuh, teknik-teknik khusus untuk menghadapi situasi tertentu, dan intropeksi serta pengembangan personal. Semuanya selalu ditulis dengan sangat teliti dan dalam, tak salah lagi buku ini sangat direkomendasikan untuk yang tertarik belajar psikologi.

   Baik, kalau begitu mari kita langsung masuk ke isi konten hari ini, yang mana itu adalah tentang Ciri-ciri Karakter Perfeksionis, Cara Menghadapi, Kelebihan atau Kekurangan, Keterangan, Komentar orang-orang tentang seorang Perfeksionis dan Hal-hal yang nyaris mustahil untuk dilakukan seorang Perfeksionis.


Perfeksionis (The Reformer)

   "Aku mungkin saja memiliki kekurangan, tetapi melakukan kekeliruan bukanlah salah satunya." - Jimmy Hoffa

   Bagi telinga sebagian orang, perfeksionis lebih diasosiasikan kepada sebuah standar teramat tinggi yang digunakan oleh seseorang. Standar itu bisa berupa macam-macam hal, dari yang detil sampai umum. Siapapun yang disebut bakal berhadapan dengan seorang dengan tipe perfeksionis, seringkali hanya bisa mengusap jidat, menelan ludah, dan berdecak dalam hatinya: “Waduuuh!” 

   Sebagai pribadi, seorang dengan tipe perfeksionis dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjalani hidup dengan benar, termasuk memperbaiki diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Yang terbaik dari seorang perfeksionis adalah ia memegang etika, bisa diandalkan, produktif, bijaksana, idealis, adil, jujur, teratur, dan disipilin diri. Namun, yang terburuk dari seorang perfeksionis adalah ia juga kerap menghakimi, tidak luwes, dogmatis, obsesifkompulsif, gemar mengkritik orang lain, terlalu serius, cenderung menguasai, gelisah, dan pendengki. 

   Walau demikian, ada beberapa tips yang bisa dijalankan untuk menghadapi seorang dengan tipe perfeksionis: 

Selesaikan apa yang menjadi tanggung jawab Anda sampai benar-benar selesai sebelum berhadapan dengan seorang perfeksionis, sebab seorang perfeksionis cenderung pula untuk overlapping

Seorang perfeksionis perlu untuk diakui keunggulannya, setidaknya tentang standarnya yang tinggi terhadap banyak hal, sebab biasanya ia memang memiliki sederet prestasi yang tidak kecil. 

Sering-seringlah mengatakan, “Disiplin yang Anda terapkan memang keras. Saya berharap bisa seperti Anda suatu hari”. Dengan demikian Anda telah memuji keadaannya sebagai yang lebih baik di antara orang-orang sekitarnya. 

Ucapkan atau tunjukkan betapa Anda berterima-kasih terhadap saran-saran yang diberikan oleh seorang perfeksionis karena orang dengan tipe perfeksionis senang bila mengetahui dirinya dibutuhkan, terlebih untuk memperbaiki suatu keadaan.

Tunjukkan kepadanya bahwa Anda juga mengikuti standar yang dipakai olehnya, setidaktidaknya terlihat berupaya ke arah itu.

Segera meminta maaf kepadanya apabila ia sekonyong-konyong terasa menjaga jarak pada Anda. Hal ini akan membantunya untuk kembali menerima kehadiran Anda.

Dengarkan betul-betul kecemasannya. Lalu, ajaklah dirinya rileks, menerbangkan pikiran ke sudut pandang lain, kemudian ajak kembali melihat keadaannya sekarang. Hal ini akan membantunya menertawakan diri sendiri. 


   Di dalam pergaulan, yang terbaik dari seorang perfeksionis adalah bahwa ia setia, memiliki dedikasi, sarat dengan pertimbangan, dan gemar membantu. Mereka juga tidak berat sebelah dan memiliki selera humor yang bagus. Sedangkan yang terburuk dari seorang perfeksionis di dalam pergaulan, ia gemar mengkritik, suka mendebat, kerap mempersoalkan hal-hal remeh, dan amat sulit berkompromi. Orang-orang perfeksionis memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap orang lain. Akibatnya, mereka pun kerap kecewa pada banyak hal. 

   Di dalam lingkungannya, seorang dengan tipe perfeksionis bisa disenangi karena disiplin dan mampu menyelesaikan banyak hal. Seorang perfeksionis juga siap bekerja keras untuk menjadikan dunia ini lebih baik. Ia memiliki standar dan etika tinggi: tidak terkecuali bagi diri sendiri. Sikapnya logis, bertanggung jawab, dan berdedikasi dalam segala hal yang dilakukannya. Ia bisa menyatukan fakta-fakta sehingga mendapatkan pemahaman yang baik dan dapat menemukan solusi yang bijaksana. Terhadap orang lain, ia akan menunjukkan dirinya sebagai yang terbaik, dan sebisa mungkin mengangkat sisi terbaik dari diri orang lain. 

   Namun, seorang perfeksionis bakal sering mendapati dirinya pada posisi susah. Sulitnya menjadi perfeksionis adalah ia akan dikecewakan diri sendiri atau orang lain ketika yang diharapkan tidak terlaksana dan ia merasa dibebani tanggung jawab yang terlalu berat. Selain itu, ia cenderung merasa yang lakukannya tidak pernah memuaskan. Hatinya juga rentan terpukul akibat tidak mendapat penghargaan atas apa yang telah dilakukannya bagi orang lain. Ia bahkan kecewa karena orang lain tidak berusaha sekeras dirinya. Selain itu, seorang perfeksionis kerap merasa tegang, gelisah, dan memandang segala hal terlalu serius. Ia terobsesi atas apa yang telah dilakukan dan yang seharusnya lakukan. 


   Tipe perfeksionis juga bisa membuat dirinya sendiri “gila” dan berkata: “Apakah penampilan saya pantas”, “Seharusnya saya memeriksa detailnya sekali lagi”, “Saya begitu butuh bantuan, tetapi siapa yang dapat melakukannya sebaik saya?” “Seharusnya saya memimpin pertemuan dengan lebih baik”. 

   Meski masih terbilang dalam usia belia, di masa kanak-kanaknya seorang dengan tipe perfeksionis telah mampu mengkritik diri sendiri sebagai antisipasi terhadap kritikan orang lain. Ia juga biasa menahan diri untuk melakukan sesuatu yang diperkirakan hasilnya tidak akan sempurna dan dapat memfokuskan dirinya untuk sesuai dengan ekspektasi orang tua dan guru. Ia bahkan dapat menunjukkan tanggung jawab yang baik dan bisa meredam emosi kanak-kanak yang umumnya meluap-luap. 

   Sedangkan sebagai orang tua, seorang perfeksionis bisa tampil menjadi teladan untuk mengajarkan tanggung jawab dan nilai-nilai moral yang tegas pada anak mereka. Mereka cenderung konsisten, berlaku adil, serta sangat disiplin. 

   Di dalam karier, tipe perfeksionis selalu bekerja dengan efisien, teratur, dan senantiasa merampungkan tugas-tugasnya. Bagi seorang perfeksionis yang lebih analitis dan keras hati, mereka cenderung bekerja di bidang manajemen, sains, dan pemberlakuan hukum. Dan, seorang dengan tipe perfeksionis yang lebih berorienstasi terhadap orang lain, bekerja di pelayanan kesehatan, lembaga pendidikan, dan yayasan keagamaan. Selain itu, karena kemampuannya untuk bekerja secara profesional, jujur, dan mengikuti etika, Anda bisa memercayakan mereka sebagai mekanis mobil, ahli bedah, dokter gigi, bankir, ataupun pialang saham Anda. 

   Di waktu senggangnya, tipe orang perfeksionis sering kali terlibat dalam organisasi layanan kesehatan (POMG, pramuka, organisasi pengembangan lingkungan sekitar, dan semacamnya). Seorang perfeksionis juga aktif dalam kegiatan menyelamatkan lingkungan seperti Greenpeace, Walhi, dan semacamnya atau dalam organisasi kemanusiaan (misalnya yang berkait dengan isu aborsi). Tipe perfeksionis sering berolahraga, menjaga diet demi kesehatan, dan merasa bersalah jika tidak melakukannya. Banyak di antara tipe perfeksionis yang sibuk membantu keluarga dan teman. Biasanya, tipe perfeksionis juga menjadi siswa yang hebat.


Komentar-komentar tentang orang dengan tipe perfeksionis: 

   “Bawahan saya itu begitu efisien dan sabar. Bila tugasnya belum rampung, dia meneruskannya di rumah. Jika suatu waktu ia cuti, saya terpaksa merekrut dua orang untuk menggantikan posisinya.” 

   “Sohib saya resign karena bosnya menyuruh sesuatu yang tidak etis. Ia begitu kuat memegang prinsip hidupnya dan tidak pernah mengorbankan nilai moral yang dianutnya. Ia melakukan petuah-petuah yang dikatakannya sendiri.” 

   “Ia adalah seorang guru. Pekerjaan itu cukup berat baginya karena ia ngotot untuk memeriksa tiap kata-kata dari karya tulis seluruh siswanya, lalu menuliskan kritik yang sesuai bagi masing-masingnya. Banyak siswa menyayanginya karena dia menarik, begitu menginspirasikan, dan adil. 

   “Jika saya butuh pertolongan, ia selalu siap membantu. Ia bahkan biasa mendampingiku sampai pekerjaanku selesai.” 


Hal-hal yang nyaris mustahil dilakukan oleh perfeksionis: 

Terlambat masuk kerja sampai setengah jam.

Tidak mengirim ucapan terima kasih dalam dua hari atas hadiah yang diterimanya. 

Tidak membuat reservasi (daftar pesanan) tiap malam selama berlibur. 

Membiarkan cucian menumpuk dan piring kotor sepanjang minggu. 

Tertawa ketika dikritik. 

Makan dengan lengan sikut di atas meja dan menggunakan lengan baju sebagai tisu. 

Bersantai dalam bak mandi sesaat sebelum undangan datang, alih-alih sibuk merapikan rumah. 


🔸🔹🔶🔷🔰🔷🔶🔹🔸


   Itu dia bahasan kita untuk hari ini, semoga konten ini bisa berguna bagi yang membutuhkannya, ya! Stay safe kawan-kawan, jangan pernah berhenti untuk merasa penasaran!

   Kunjungi juga kami di facebook!



0 komentar

Post a Comment

Motto:

"Jangan berharap lebih, jika tidak berusaha lebih." ~Gray